GPS (Global Positioning System) adalah system navigasi dan alat penentu posisi. Telah dikembangkan oleh departemen Pertahanan pada tahun 1973, GPS aslinya didesain untuk melacak atau istilahnya menentukan lokasi dari peralatan-peralatan transportasi para tentara seperti pesawat, kapal- kapal secara luas dimanapun mereka berada di bumi.
Dalam dunia pemasaran GPS dipakai sebagai sebuah alat navigasi dan penentu posisi pada pesawat-pesawat, kapal-kapal, mobil-mobil, dan pada kebanyakan aktivitas liburan outdoor seperti memancing dan hiking. Pada komunitas ilmiah, GPS mempunyai peran penting dalam ilmu pengetahuan Bumi. Para ahli meteor menggunakannya untuk melakukan peramalan cuaca dan studi tentang iklim dunia, dan para ahli geologi dapat menggunakannya sebagai metode survey dan dalam studi gempa bumi dipakai untuk mengukur gerakan tektonik yang terjadi selama gempa bumi berlangsung.
Bagaimanakah system cara kerja GPS ?
Terdapat Tiga bagian khusus dalam proses GPS. Segmen pertama terdiri dari 24 satelit, yang mengorbitkan satelit-satelit tersebut sejauh 20.000 km diatas permukaan bumi dalam sirkulasi orbit 12 jam. Ini berarti setiap satelit memakan waktu 12 jam untuk menyelesaikan putaran penuh terhadap bumi. Agar satelit – saatelit tersebut dapat terdeteksi dari segala penjuru dunia maka satelit-satelit tersebut dibagi menjadi enam grup dari empat. Setiap grup diberikan lintasan yang berbeda-berbeda untuk diikuti. Yang menciptakan enam pesawat orbit yang secara penuh mengelilingi bumi.
Satelit-satelit ini mengirim sinyal radio menuju bumi yang mengandung informasi tentang satelit. Menggunakan alat-alat GPS ground-based receiver, sinyal-sinyal tadi dapat terdeteksi dan dapat dipakai untuk menentukan posisi penerima (seperti : tinggi ,garis lintang , garis bujur).
Sinyal radio terkirim melalui dua frekuensi L-band yang berbeda. L-band adalah suatu jangkauan frekuensi antara 390 dengan 1550 MHz. diantara setiap sinyal, sederatan kode telah terkirim. Dengan membandingkan antara sederetan data asli dengan sederetan data yang telah diterima para ilmuwan dapat menentukan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk sinyal untuk mencapai bumi dari sebuah satelit. Nilai delay dari sinyal berguna untuk dipelajari terkait dengan Ionosphere dan Troposphere, yakni dua lapisan seperti lapisan atmosfir yang melapisi permukaan bumi. Sinyal ketiga juga dikirim melalui satelit ke penerima. Sinyal ini berisi data tentang kesehatan dan posisi suatu satelit.
Bagian kedua system GPS ialah ground station, terdiri atas sebuah antenna dan penerima/receiver seperti halnya sebuah alat-alat komunikasi yang menstransmisikan data ke pusat data. Antenna omni-directional pada setiap sudut, berperan seperti sebuah antenna radio pada mobil, yakni mengambil sinyal dari satelit lalu mentransmisikannya ke sudut penerima/receiver sebagai aliran-aliran listrik. Penerima lalu membagi sinyal-sinyal kedalam channel-channel yang berbeda yang didesain untuk sebagian satelit dan sebagian frekuensi pada sebagian waktu. Setelah sinyal-sinyal terisolasi, receiver dapat mengkodekannya lalu membaginya menjadi frekuensi-frekuensi tersendiri. Dengan informasi ini receiver menciptakan suatu posisi (seperti : tinggi ,garis lintang , garis bujur) yang ditujukan ke antenna. Akhirnya data-data yang terkumpul oleh receiver dapat diproses lagi oleh para ilmuwan untuk menentukan berbagai hal berbeda seperti misalnya sekumpulan koordinat-koordinat pada antenna yang sama yang saat ini menggunakan keakuratan dengan satuan millimeter.
Bagian ketiga system GPS ialah pusat data. Peran dari pusat data mempunyai dua peran. Memonitor serta mengontrol stasiun GPS yang global, pusat data memakai system computer yang telah diotomatiskan untuk keperluan menerima dan menganalisa data dari receiver pada stasiun-stasiun global. Habis diproses data beserta original raw data dibuat dapat dipakai buat para ilmuwan diseluruh dunia untuk penggunaan pada berbagai macam aplikasi. banyak lokasi-lokasi pusat data yang berbeda semenjak tempat-tempat GPS global di penjuru dunia dibangun dan diawasi oleh institusi-institusi yang berbeda-beda.
0 Comments