Subscribe Us

header ads

Fungsi GPS sebagai pengukur Gempa Bumi


GPS untuk mengukur Gempa Bumi




Sejak dulu GPS dipakai oleh para ilmuwan untuk mempelajari deformasi keretakan yang terjadi di California Selatan. Southern California Integrated GPS Network (SCIGN) mengukur pergerakan-pergerakan retakan menggunakan skala millimeter yang terjadi diantara gempa – gempa bumi serta merekam disposisi stasiun stasiun GPS selama terjadi gempa bumi, akan tetapi tidak dipakai untuk mengukur goncangan nyata bawah tanah yang disebabkan oleh sebuah gempa bumi.

Gempa-gempa bumi dapat diukur pada berbagai cara. Secara tradisional ukuran gempa bumi ditentukan oleh berbagai metode-metode seismologi yakni diantaranya menguji besarnya gonjangan yang mana secara langsung mempunyai keterkaitan dengan energy yang dikeluarkan oleh gempa bumi.
GPS mengukur ukuran gempa bumi dengan cara menguji ukuran terakhir gempa bumi yang dilihat dari disposisi sebuah stasiun pada saat terjadi gempa bumi. Pengujian diselesaikan dengan proses pengujian jarak total bergeraknya sebuah stasiun dalam gempa bumi dengan cara membandingkan posisinya sebelumnya dengan posisi setelah kejadian selanjutnya.
Para ilmuwan telah menemukan bahwa terdapat sebuah hubungan antara jumlah disposisi yang disebabkan oleh sebuah gempa bumi beserta kekuatannya, dengan menggunakan hubungan ini yakni hubungan antara pergeseran dengan kekuatannya para ilmuwan dapat melakukan pengukuran dengan ukuran relatif sebuah gempa bumi dengan menggunakan GPS.
GPS tidak dipakai untuk mengukur goncangan tanah secara actual karena GPS tidak secara langsung menghimpun data actual yang terkumpul. Data di ambil pada tingkatan tertentu, yang disebut sample rate yang artinya receiver merekam informasi yang telah dikirimkan oleh satelit – satelit apada interval waktu tertentu dalam sehari penuh.
Untuk contohnya data dapat disampel pada interval 30 detik artinya receiver merekam informasi dari satelit setiap 30 detik. Artinya jika goncangan yang berasal dari gempa bumi berakhir kurang dari 30 detik, maka goncangan tadi tidak terukur oleh receiver.
Oleh karena itu data – data diproses dan solusi ditentukan setiap hari, artinya bahwa perubahan pada posisi receiver dihitung untuk satu hari dengan membandingkan data yang terkumpul selama hari itu. Data dapat pula diproses pada interval solusi yang lain. Untuk contohnya data dapat disampel pada tingkat 1-detik dan diproses, tetapi solusi – solusinya menjadi kurang akurat daripada solusi-solusi harian.
Karena alasan inilah GPS tidak dipakai untuk mengukur goncangan tanah selama gempa bumi berlangsung. Seismometer lebih akurat dapat dipakai untuk merekam gerakan frekuensi-frekuensi tinggi yang terjadi secara singkat daripada menggunakan GPS. Jadi ukuran gempa bumi ditentukan melalui pengukuran disposisi akhir daripada sebuah stasiun-stasiun serta menggunakan relasi antara pergeseran dengan kekuatan/dayanya.


Artikel Terkait :
Tentang Wi-Fi


Post a Comment

0 Comments